Feeds:
Posts
Comments

Archive for the ‘Laparoscopy’ Category


image
image

Laparoskopi memegang peran penting dalam usaha mendapatkan buah hati. Melalui laparoskopi dapat dieksplorasi kondisi di dalam rongga perut seperti bagaimana kondisi rahim, kondisi saluran telur, kondisi ovarium, apakah ada pengganggu yang lain sekaligus mengupayakan memperbaiki agar kemungkinan hamil lebih besar. Tindakan laparoskopi ini cukup vital. Gambar diatas adalah beberapa pasien dari berbagai kota yang berhasil mendapatkan buah hati setelah menjalani laparoscopy di Pekanbaru.

Read Full Post »


image

Pengangkatan Kista Indung Telur Berambut dan Berlemak (Teratoma) dengan Laparoscopy

Mungkin bagi awam, salah satu bentuk kista indung telur yang didalamnya ditemukan rambut, lemak dan kadang gigi sering dianggap sebagai penyakit kiriman atau buatan manusia. Namun sebenarnya itu murni bukan hasil magic atau kiriman.

Penyakit itu bukan kanker dan tidak mengancam jiwa. Peluang untuk hamil dan memiliki buah hati sangat besar. Saat ini ada satu pasien pasca operasi pengangkatan kista jenis tsb yang sedang hamil anak keduanya.

Pilihan tindakan operasi bisa menggunakan tehnik laparotomi dengan sayatan yang besar dan tentu waktu perawatan yang lebih lama. Pilihan yang kedua dengan menggunakan laparoscopy yang hanya luka minimal bagaikan goresan sebesar pena dan perawatan yang jauh lebih singkat.

Penjelasan gambar:

Kiri atas: dari pemeriksaan usg nampak kista yang sebagian cair dan sebagian padat berukuran lumayan besar sekitar 15cm.
Kanan atas: gambaran kista saat dilakukan laparoscopy.
Kanan bawah: gambaran visual bagian kista yang didalamnya nampak ada rambut serta lemak.
Kiri bawah: bekas operasi dengan laparoscopy hanya nampak goresan kecil.

Read Full Post »


image

Gambaran saat laparoscopy:

Nampak infeksi bakteri yang menyebar merata di seluruh permukaan dalam rongga perut.
Rahim, tuba dan indung telur juga terkena, bahkan saluran tuba dan indung telur tidak nampak alias tersembunyi.

Langkah untuk mencapai kehamilan memang berat, namun jangan berhenti usaha.
Awal yang ditempuh adalah memperbaiki kondisi tubuh dan mengobati infeksi tsb.
Bila kira kira kondisi tubuh sudah oke dan infeksi sudah reda baru dikerjakan laparoscopy ulang untuk re evaluasi fan rekonstruksi tuba dan ovariun.

Kenapa tidak langsung diperbaiki saat ini?
Dengan kondisi infeksi seperti ini jaringan rapuh dan malah kuman bisa menggila masuk ke aliran darah dan timbul komplikasi berat.

Read Full Post »


Tindakan laparoskopi memang memberikan hasil yang jauh lebih baik dibandingkan dengan operasi konvensional.

Gambaran mikroskopik dapat dilihat, dan sayatan yang sangat minimal kurang dari 2cm

image

Gambaran diatas adalah gambaran massa miom yang sangat besar berukuran 9cm. Karena miom ini pula maka kehamilan belum datang. Dengan menggunakan laparoskopi massa tersebut berhasil diangkat dan rahim bisa dibentuk kembali.
Rasa capek saya hilang saat menemukan saluran tuba masih bagus sehingga memungkinkan sperma lewat.

Luka irisan sangat kecil dan pemulihan sangat cepat.
Semoga Allah ijinkan hamil setelah tindakan tsb.

Read Full Post »


Sesaat yang lalu demam Irfan Bachdim dan Christian Gonzales begitu nyata di kehidupan sehari-hari. Program naturalisasi pemain bola yang dilakukan oleh Indonesia dengan heboh terhadap kedua pemain tersebut nampaknya berbuntut panjang. Karena Malaysia me`naturalisasi paksa` saya seperti terlihat di gambar diatas. Beneran nih?? Oh syukur tidak. Ternyata itu hanya kesalahan panitia workshop fetoscopy KK Women`s and Children Hospital Singapore. Saya sampai saat ini masih cinta Indonesia, dan masih memegang paspor Indonesia.

Saya tidak merasa sia-sia mengikuti workshop fetoscopy walaupun saat ini tindakan fetoscopy ini belum bisa dilakukan di Pekanbaru. Karena ilmu pengetahuan dan ketrampilan merupakan hal yang bermanfaat dan siapa tahu suatu saat tindakan fetoscopy ini bisa dikerjakan di Pekanbaru seperti halnya hysteroscopy yang sudah mulai bisa saya kerjakan di Pekanbaru.

Apa sih sebenarnya fetoscopy?? Fetoscopy adalah prosedur menggunakan alat endoskopi seperti halnya laparoscopy dan hysteroscopy, namun tindakan fetoscopy ini dilakukan pada wanita hamil dengan tujuan untuk mengevaluasi secara langsung kondisi janin, air ketuban, placenta dan sekaligus bisa melakukan tindakan tertentu seperti biopsi atau laser oklusi seperti pada twin-twin tranfusion sindrome. Workshop ini langsung dibawah arahan pakar fetoscopy yaitu Prof. Yves Ville dari Prancis.


Cuplikan video diatas adalah contoh bagaimana tindakan fetoscopy tersebut dilakukan.

Read Full Post »

APAGE Meeting 2010


Beberapa waktu yang lalu saya cukup beruntung menghadiri acara APAGE (Asia Pasific Association for Gynecologic Endoscopy) 2010 yang cukup banyak ahli endoskopi/laparoskopi kandungan dari seluruh dunia hadir di situ antara lain:

Prof CY Liu (USA) yang sangat tak gentar dalam membersihkan nodul endometriosis meskipun harus memotong dan membuang sebagian ureter, Dr. Rakesh Sinha (India), satu-satunya dokter kandungan pemegang rekor Guinness Book untuk mengangkat tumor jinak mioma terbesar di dunia. Prof Yves Ville (France), yang mengembangkan operasi janin dalam rahim. Dr. Craig McClelland (USA) yang sangat inovatif mengembangkan tehnik dan metoda SILS (Single Laparoscopic System), dan masih banyak lagi lainnya.

Saya juga berjumpa dengan Prof Peter Maher (Australia), yang sangat berjasa mengembangkan laparoskopi di Indonesia, dan Indonesia bagaikan rumah kedua beliau. Hadir pula Prof Yap Lip Kie (Singapore) yang juga aktif mengunjungi banyak kota di Indonesia untuk membagi ilmu dan ketrampilan. Beberapa kali saya berjumpa dan beruntung sempat melakukan join laparoskopi dengan beliau berdua.

Dari Indonesia hadir pula sebagai pembicara antara lain: Prof TZ Jacoeb, Prof Wahyu Hadisaputra, dan Dr. Indra Adi Susianto. Saya juga beruntung beberapa kali melakukan join laparoskopi dengan Prof Wahyu Hadisaputra di Pekanbaru.

Read Full Post »


Operasi laparoskopi saat ini merupakan salah satu metode operasi yang cukup populer termasuk di bidang obgin alias kandungan. Saya sangat beruntung menempuh pendidikan spesialis kebidanan dan kandungan di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, karena cukup banyak mendapat pengalaman mengerjakan operasi laparoskopi ini.

Saat mengerjakan operasi tubal recanalization alias tubal reanastomosis, jenis operasi yang tergolong memiliki kesulitan tertinggi bersama Prof Peter Maher dari Australia

Saat mengerjakan laparoskopi dengan kasus kista endometriosis di salah satu RS di Pekanbaru

Saat menempuh pendidikan spesialis, saya mendapat kesempatan belajar dari beberapa guru. Antara lain adalah saat berdinas di RSUD Ambarawa saya dibimbing oleh Dr. Mundjirin, SpOG (kebetulan beliau saat ini mencalonkan sebagai Bupati Semarang). Kasus yang saya kerjakan disana adalah laparoskopi sterilisasi dengan jumlah kasus yang cukup lumayan sekitar 50-70 kasus.

Kemudian pengalaman berikutnya adalah saat saya bertugas di RSUD Banjarnegara, saya mendapatkan ilmu laparoskopi dari Dr. Haryata, SpOG. Dengan peralatan yang terbilang sangat sederhana, kasus laparoskopi sterilisasi disini sangat banyak. Saya berkesempatan mengerjakan kasus antara 70-90 kasus, bayangkan dalam satu hari saja bisa 20 kasus dikerjakan secara simultan dan tiap tindakan hanya memakan waktu sekitar 3 menit!!

Saya juga mendapatkan pengalaman mengerjakan operasi laparoskopi di RSUD Wonosobo dibawah arahan Dr. Agung, SpOG. Selain mencicipi durian yang berlimpah di kota ini, saya juga mencicipi mengerjakan kasus laparoskopi sekitar 40-50 kasus.

Selanjutnya saat bertugas di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta, pengalaman laparoskopi saya makin bertambah dengan tindakan yang lebih complicated. Kasus-kasus laparoskopi yang dikerjakan di Permata Hati, pusat penanganan kesuburan, lebih menantang dan lebih sulit. Disini ada beberapa guru yang mengajari saya seperti Dr. H Risanto, SpOG, Dr Amino Rahardjo SpOG, dan Dr. Hasto Wardoyo, SpOG.

Setelah menyelesaikan pendidikan spesialis, saya cukup beruntung juga pernah belajar dari guru besar laparoskopi yang ada seperti Prof. Peter Maher (Australia) dan Dr. Yap Lip Kie (Singapura). Bahkan beberapa kali saya berkesempatan mengerjakan join laparoskopi dengan ahli laparoskopi seperti Prof Wahyu Hadisaputra (Jakarta) dan Prof Budi Hadibroto (Medan) saat mereka diundang ke Pekanbaru. Bookmark and Share

Read Full Post »