Aurell Yendi
Pertama kenal sama dokter yg baik ini tgl 22 juni 2010 di saat aku mau membawa istriku berobat ke jakarta dan minta surat izin terbang, di saat kami jumpa sama dokter suryo kami semua sudah putus asa karena selama kehamilan istriku 12x di rawat di rs karena pendarahan.
Dokter yang merawat bilang itu penyebab ksta (?) karena bayinya bertambah besar maka menyebabkan pendarahan dan ketuban bocor. Lengkap sudah penderitaan istriku selama hamil karena setiap saat jarum infus dipasang. Di saat itu istriku sudah pasrah dan dia pun sudah tidak berharap lagi untuk kesembuhannya, istriku sudah tidak mau lagi dibawa berobat. Disaat itu aku berencana membawanya ke Jakarta.
Sebelum berangkat aku berjumpa sama dokter suryo yang baik ini disaat itu doketr suryo bilang bahwa keadaan istrku tidak terlalu mengkhawatirkan dan bayi kami sehat dan berkembang dan satu lagi tidak ada tanda-tanda ketuban bocor.
Kami berdua heran dengan diagnosa dokter suryo, seakan tidak percaya dokter juga bilang bisa melahirkan normal tanpa harus caesar.
Di saat itu istriku jadi semangat lagi dan istriku sudah tidak murung lagi. Dokter juga kasih ijin istriku boleh perjalanan jauh padahal dokter sebelumnya bilang hanya boleh di tempat tidur aja, tidak boleh banyak bergerak.
Tepat tanggal 24-09-2010 istriku sudah ada tanda-tanda mau melahirkan padahal usia kehamilannya masih 33 minggu, dengan perkiraan berat bayi masih 2 kilogram. Kami kontrol ke dokter ternyata sudah bukaan dua. Istriku ketakutan, takut terjadi yang tidak di inginkan sama bayi kami.
Dokter suryo kasih semangat sama kami dan mengkuatkan kami, akhirnya tepat jam 12.15 lahirlah putra kami dengan selamat dengan berat 2120 gram panjang 44 cm. Alhamdulillah semua berjalan lancar dan bayi kami sekarang beratnya 4,8 kg.
Terimakasih dokter telah membantu kami, mudah-mudahan dokter tetap jadi yang terbaik dan selalu care sama pasien.
Baru kali ini aku temui dokter yang sebaik dokter suryo.
Sukses selalu dokter.
Pelajaran yang bisa kita petik dari sharing papa-nya Deba diatas adalah kita jangan berputus asa dan tetap berusaha sekuat tenaga kita. Tuhan menganugerahkan akal dan pikiran untuk kita berpikir dan berusaha sebaik mungkin. Terimakasih atas sharingnya, semoga kita bisa menjadi lebih baik lagi dari pengalaman ini.