Feeds:
Posts
Comments

Posts Tagged ‘gangguan hormon’


image

Biasanya keluarnya ASI terjadi pada saat hamil tua atau setelah melahirkan.  Namun ada satu kondisi yang tidak normal terjadi. ASI keluar pada perempuan yang bahkan masih gadis sekalipun.  Keadaan ini disebut hiperprolaktinemia dan menyebabkan gangguan kesuburan.  Adanya prolaktin yang tinggi akan menekan kesuburan dan kematangan sel telur.

Mrs Mitraka dan keluarga diatas dengan problem hiperprolaktinemia namun berkat usaha dan doa serta keikhlasan yang tinggi Allah kabulkan dengan hadirnya baby boy yang sehat sempurna dalam babyprogram selama 6 bulan.

Semoga sharing ini bisa membantu memotivasi bagi mereka yang mengalami masalah yang sama.

Read Full Post »


Sering kali pasien menjadi putus asa dan patah harapan tatkala harus mendengar vonis dari dokter untuk menjalani kuretase. Banyak juga awam yang berpendapat bahwa setelah dikuret jadi sulit untuk hamil dan masih jauh impian untuk mendapatkan buah hati. Hal itu tidak benar sama sekali. Beberapa waktu yang lalu, dalam waktu yang berdekatan ada pasien baby program yang kebetulan juga perjalanannya hampir sama, yaitu sebelumnya menjalani tindakan kuretase dan ternyata bisa langsung kurang dari 3 bulan untuk hamil lagi.

Pasangan yang berbahagia tersebut adalah pasangan Dr. Vandra-Mrs Devi dan pasangan Mrs Sarmawati-Mr Hafiz. Saya mengucapkan selamat atas kehadiran sang buah hati, semoga kelak menjadi anak yang berbakti dan sukses dunia akherat. Semoga juga kisah kelahiran mereka menjadi motivator dan inspirator bagi keluarga yang lain yang mengalami hal yang sama. Amin.

Beberapa kisah yang lain bisa anda simak di halaman lain.

Read Full Post »



Cukup banyak pasien yang datang ke klinik dengan keluhan terlambat haid atau tidak haid. Kita selalu beranggapan bila seorang wanita dewasa terlambat haid maka dia hamil. Hal itu tidak sepenuhnya benar, karena banyak hal juga mengakibatkan wanita tidak atau terlambat haid.

Sebagian besar penyebab tidak haid tersebut adalah akibat gangguan hormonal. Apa saja sih pemicu gangguan hormonal tersebut??

– Stress
Kondisi stress akan memberikan pengaruh yang cukup luas untuk tubuh, antara lain pusing, sakit kepala, dada berdebar, sulit tidur, nafsu makan hilang atau malah makin menjadi, dan ternyata untuk perempuan dewasa juga bisa mengakibatkan terlambatnya haid. Sering dijumpai wanita yang terlambat haid pada saat masa ujian sekolah/kuliah, putus cinta dan juga tanggal tua hehehehe.

– Diet penurunan berat badan yang terlampau ketat
Sebaiknya menurunkan berat badan jangan terlalu drastis dan memaksa, karena bisa mengganggu siklus haid.

– Olahraga yang terlampau berat
Banyak kejadian atlet wanita yang tidak mengalami haid dikarenakan latihan olahraga yang berat (overtraining atau over exercise).

– Infeksi yang cukup lama
Infeksi yang berlangsung lama juga akan mengganggu hormon dan berakibat terganggunya siklus haid.

– Minum obat jangka panjang, kemoterapi, radiasi
Beberapa obat yang dikonsumsi secara lama bisa mengakibat hadi malas datang. Selain itu obat-obatan yang kuat seperti obat kanker, dan tindakan radiasi juga bisa menyebabkan hal tersebut.

– Tingginya hormon penghasil air asi (hyperprolactinemia)
Pada ibu menyusui kesuburan bisa tertunda dikarenakan hormon prolaktin yang tinggi. Namun ternyata bisa juga lho wanita yang belum pernah hamil sekalipun bisa keluar air susunya. Pernah ada suatu kejadian seorang perempuan yang belum pernah hamil bahkan belum menikah kaget ketiga tahu keluar susu dari payudaranya dan lucunya `dokter` yang menemukannya adalah pacar doi tsb.

– Tingginya hormon androgen (hyperandrogen)
Androgen alias `hormon laki-laki` yang terlalu tinggi bisa menekan hormon kesuburan, keadaan ini kita dapatkan pada wanita dengan sindroma polikistik (PCOS).

– Gangguan hormon thyroid
Hormon ini berkaitan dengan hormon kesuburan. Biasanya secara fisik akan kelihatan pasien mudah lelah, postur tubuh yang kurus, tangan mudah berkeringat, jantung mudah berdebar, mata menonjol (eksopthalmus), dan pemeriksaan laboratorium menunjukkan ketidaknormalan hormon thyroid.

– Pasca operasi pengangkatan rahim (hysterectomy) dan indung telur (oophorectomy)
Ada suatu kejadian yang sulit dilupakan ketika salah seorang pasien datang dengan maksud ingin ikut baby program dan mempunyai keluhan tidak haid. Setelah dilakukan pemeriksaan ternyata wanita tersebut sudah dilakukan pengangkatan rahim beberapa tahun sebelumnya!!

Semoga informasi diatas bisa membantu anda, dan bukannya malah menambah pusing anda. Bookmark and Share

Read Full Post »



Akhir-akhir ini banyak saya temukan kejadian polikistik di tempat praktek. Biasanya mereka yang menderita polikistik datang dengan keluhan haid tidak datang tapi di tes urine hasilnya negatif. Keluhan yang lain biasanya ingin ikut baby program alias nggak hamil-hamil. Kenapa kok jadi banyak sekali ya kejadian polikistik alias PCO (Polycystic ovary)?? Saya sih menduga karena lifestyle kita yang makin lama-makin `jorok` dalam hal pola makan terutama seperti fast food dan junk food.

So bagaimana sih sebenarnya keadaan polikistik ini??
Polikistik adalah kumpulan keadaan yang terdiri dari:
1) adanya gambaran sel telur yang kecil-kecil dan tidak membesar, biasanya terdiri hingga 8 atau lebih yang membentuk gambaran seperti roda pedati. Normalnya telur-telur ini akan membesar sesuai siklus dan akan pecah atau disebut dengan ‘ovulasi’. Wanita disebut lagi subur saat ovulasi terjadi

Mirip roda pedati bukan??


2) haid yang cenderung sedikit bisa hanya bercak-bercak, juga cuman sebentar dan malah sering tidak datang.
3) adanya tanda hormon laki-laki yang tinggi alias hiperandrogen seperti berbulu, berkumis (miaw..eh bukan kucing lho), dan berjerawat.
4) biasanya juga terjadi gangguan gula darah yang agak sedikit meningkat tapi masih dibawah kelas diabetes mellitus (kencing manis). Gangguan ini dikategorikan sebagai gangguan toleransi glukosa (glucose intolerance)

Tidak perlu cemas dan takut, karena kondisi ini tidak termasuk kondisi yang berbahaya atau bisa merenggut jiwa. Nah kira-kira apa yang harus kita lakukan??? Biasanya saya menangani pasien sesuai kondisinya. Pada pasien yang masih gadis atau belum menikah, kadang tidak diobati sama sekali juga nggak apa apa. Yang terpenting adalah turunkan berat badan mendekati berat badan ideal dan olahraga teratur. Kalaupun tidak haid, dibiarkan saja juga tidak masalah. Nanti kalau diet dan olahraganya sudah berjalan, diharapkan haid akan teratur dengan sendirinya. Pengobatan yang kadang juga dilakukan adalah untuk menghilangkan seperti jerawat atau bulu ditangan, kaki atau kumis….Ini sih bisa dilakukan di klinik kecantikan, tinggal konsul saja.

Kalau pasien sudah menikah dan ingin memiliki momongan, lain cerita penanganannya. Penurunan berat badan dan olahraga tetap wajib dilakukan. Yang lain bisa ditambahkan obat metformin yang biasanya diberikan untuk yang memiliki kencing manis (diabetes mellitus). Lakukan konsultasi dengan dokter kandungan untuk memperbaiki kesuburan dan juga dilakukan pemantauan kematangan sel telur, adakah ovulasi atau tidak. Pengobatan sederhana seperti ini kadang hasilnya sangat memuaskan dan pasien bisa hamil. Lain cerita kalau respon tidak bagus, saya akan kerjakan operasi dengan laparoskopi untuk memperbaiki keadaannya. Banyak kok pasien dengan polikistik bisa hamil, saat ini ada beberapa yang sudah hamil, mudah-mudahan bisa sampai lahir selamat dan sharing pengalamannya di blog ini.

Semoga informasi ini bisa bermanfaat.
Bookmark and Share

Read Full Post »