Feeds:
Posts
Comments

Posts Tagged ‘bahaya’



Beredar mitos di masyarakat, yang satu bilang `air kelapa muda bagus untuk ibu hamil` yang satu lagi bilang `air kelapa muda tidak baik untuk bumil`. Nah kira-kira yang mana yang benar yah??

Sebelum membahas lebih jauh, sebaiknya kita mulai dulu dengan apa sebenarnya kandungan air kelapa muda.

Air buah kelapa memiliki khasiat dan nilai gizi yang luar biasa. Bukan hanya unsur makro berupa nitrogen dan karbon, tetapi juga unsur mikro yang sangat dibutuhkan tubuh ada di air kelapa. Unsur nitrogen di dalamnya berupa protein yang tersusun dari asam amino, seperti alanin, sistin, arginin, alin, dan serin.

Dibandingkan asam amino yang terdapat di susu sapi, asam amino yang terkandung dalam air kelapa ternyata lebih tinggi. Sementara unsur karbon dapat dijumpai dalam bentuk karbohidrat sederhana seperti glukosa, sukrosa, fruktosa, sorbitol, inositol, dan lainnya. Begitu pula dengan unsur mikro dalam air kelapa berupa mineral yang dibutuhkan sebagai penganti ion tubuh. Layak memang, bila setelah minum kelapa muda tubuh kita terasa kembali segar.

Jika diteliti lebih jauh, air kelapa ternyata juga mengandung beragam vitamin. Di antaranya vitamin C yang dominan, asam nikotinat, asam folat, asam pantotenat, biotin, serta riboflavin. Tak heran jika air kelapa juga dimanfaatkan sebagai bahan pengobatan tradisional sekaligus kecantikan.

Di samping itu, secara khusus, air kelapa kaya akan potasium (kalium). Selain mineral, air kelapa juga mengandung gula (bervariasi antara 1,7 sampai 2,6 persen) dan protein (0,07- 0,55 persen). Karena komposisi gizi yang demikian ini, maka air kelapa berpotensi dijadikan bahan baku produk pangan.

Berbagai manfaat air kelapa :
a. Air kelapa berkhasiat sebagai diuretik, yaitu untuk memperlancar pengeluaran air seni. Air kelapa muda dicampur dengan sedikit sari jeruk sitrun bermanfaat untuk mengatasi dehidrasi, juga untuk memerangi gangguan cacing dalam perut anak-anak kecil.
b. Jika air kelapa muda yang dicampur dengan susu amat baik untuk makanan anak. Campuran air kelapa muda tersebut mempunyai khasiat untuk mencegah penggumpalan susu dalam perut, muntah, sembelit, dan sakit pencernaan.
c. Air kelapa juga mempunyai bermacam-macam khasiat sebagai obat. Di antaranya, minum air kelapa muda juga dapat membantu mengatasi pengaruh racun obat sulfa dan antibiotika lain, sehingga menjadikan obat-obat itu lebih cepat diserap darah.
d. Mencuci muka dengan air kelapa secara kontinu tiap hari dapat menyembuhkan atau melenyapkan jerawat, noda-noda hitam, kerutan pada wajah yang datang lebih dini, kulit mengering, dan wajah menjadi tampak berseri.
e. Campurlah air kelapa dengan sedikit madu. Ramuan ini merupakan tonikum yang murah tetapi berkhasiat. Ramuan ini merangsang pusat-pusat seksual tubuh dan meniadakan akibat buruk gairah seksual berlebih.
f. Jerawat membandel dapat diobati dengan campuran 25 gram pasta kunyit dengan segelas air kelapa, lalu dibiarkan selama semalam suntuk, kemudian tambahkan 3 sendok teh bubuk cendana merah. Aduk-aduklah semua bahan tersebut sampai rata, kemudian disimpan lagi tanpa terganggu selama 3 hari. Saringlah ramuan tadi dengan tiga lapis kain kasa. Simpan sari tadi dalam botol, dan oleskan pada muka dua kali sehari hingga jerawat lenyap.
g. Air kelapa juga berkhasiat sebagai obat luka, telapak kaki pecah-pecah, dan eksim. Membuat ramuannya relatif mudah. Rendamlah segenggam beras dalam air kelapa muda bersama tempurungnya sampai beras terasa asam karena peragian, kemudian beras digiling menjadi bubuk halus. Tepung beras tersebut digunakan dengan dioleskan setiap hari selama 3-4 hari pada bagian tubuh yang sakit.
h. Jika air kelapa muda dicampur dengan sejumput bubuk kunyit dan air kapur sirih dalam ukuran sama merupakan obat luka bakar dan meniadakan rasa panas pada telapak kaki dan tangan.

Sekarang, bagaimana hubungan air kelapa muda dengan ibu hamil?? Saya tidak ingin menyimpulkan dari tulisan-tulisan yang ada namun saya langsung membuktikannya pada dua kehamilan anak saya. Istri saya mulai rutin minum air kelapa muda sejak awal kehamilan dengan frekuensi 1-2 x/minggu dan hanya airnya saja, dan tidak dengan isi/kerokannya. Ternyata hasilnya sangat bagus, saat persalinan air ketubannya jernih dan kulit kedua anak saya juga cukup bersih. Hal ini juga bisa dilihat dari pengalaman saya selama menangani pasien-pasien saya. Rata-rata mereka yang rutin mengkonsumsi air kelapa muda, air ketubannya sangat jernih dan kulit bayinya juga bersih. Mungkin pengamatan ini akan lebih nyata bila dituangkan dalam suatu penelitian klinis.

Disarikan dari berbagai sumber. Bookmark and Share <!– AddThis Button

Read Full Post »



Saya akan menceritakan salah satu kejadian yang pernah saya alami. Saat itu saya sedang berdinas di RSUD Banyumas, di Jawa Tengah. Sebagai gambaran, RSUD Banyumas kala itu merupakan rumah sakit negeri yang cukup diminati pasien dengan kebersihan setara hotel berbintang.

Saya menerima pasien yang datang dengan kehamilan pertama, umur kehamilan 9 bulan dan sudah mulai masuk persalinan dengan kontraksi rahim yang teratur dan pembukaan 2 cm kira-kira jam 7-8 pagi. Hasil perekaman jantung janin menunjukkan bahwa janin dalam kondisi baik dan sanggup menjalani persalinan. Berhubung pembukaan masih kecil, maka pasien diistirahatkan di kamar sambil menunggu pembukaan bertambah.

Waktu itu saya full day tinggal di rumah sakit 24-7 alias 24 jam dan 7 hari. Saat saya sedang istirahat sore jam 7an malam, tiba-tiba saya dikejutkan berita dari bidan jaga yang menginformasikan bahwa pasien tersebut kesakitan dan saat dilakukan perekaman jantung ternyata denyut jantung sudah tiada alias janin sudah meninggal. Suami pasien dan keluarga pasien marah-marah dan menyalahkan saya dan penanganan yang diberikan.

Saat saya lakukan pemeriksaan, saya menemukan kondisi yang tidak wajar. Pembukaan masih 2-3 cm dengan kontraksi yang sangat kuat yang layaknya kontraksi pada pembukaan 8-9 cm. Saya merasa pasti ada yang tidak beres, saat saya tanyakan ke keluarganya, apakah ada diberikan `sesuatu` awalnya mereka tidak mengakui. Saya minta bidan saya memeriksa ke kamar pasien apakah ada yang mencurigakan sambil saya terus menguimpulkan informasi dari keluarga pasien. Mereka masih berusaha menyalahkan penanganan rumah sakit atas meninggalnya janin tersebut. Namun akhirnya bidan jaga menemukan adanya rendaman `rumput` dan gelas di kamar pasien, dan barulah keluarga pasien tersebut mengakui.

Ternyata pasien sudah diberikan minuman rendaman rumput fatimah saat di kamar rawatan, dan ini diluar pengetahuan dokter. Seperti kita ketahui bahwa `rumput fatimah` (Labisa pumila) berasal dari Timur Tengah dan mempunyai sebutan lain seperti Kaf Mariyam (bahasa arab) yang berarti `telapak tangan mariyam`, dan beberapa orang barat menyebutnya sebagai Mawar Jericho. Tanaman ini mempunyai efek uterotonik alias bisa menyebabkan kontraksi rahim. Kontraksi rahim yang ditimbulkannya bisa menyebabkan persalinan, oleh karena itu beberapa orang menggunakan tumbuhan ini untuk `memperlancar persalinan`. Akan tetapi takaran dosis tidak dapat dipastikan, dengan demikian batas aman pun sulit ditetapkan. Bila suatu zat bisa menimbulkan kontraksi, maka dalam kadar rendah bisa `memperlancar persalinan`. Namun pada kadar yang tinggi ada bahaya yang mengintai, yaitu dapat menimbulkan kontraksi yang berlebihan atau over (istilah medisnya: hiperstimulasi). Kondisi inilah yang sangat berbahaya karena bisa menyebabkan janin tidak sanggup hingga bisa meninggal, atau bahkan rahim yang tidak sanggup hingga bisa robek dan mengakibatkan meninggalnya ibu dan janin.

Oleh karena itu, saya selalu himbau untuk semua pasien, keluarga pasien, kenalan, relasi, tetangga dll agar menyebarluaskan bahaya si cantik Fatimah ini. Jangan sekali-kali mengkonsumsi rumput Fatimah ini saat janin masih didalam perut, namun bila bayi sudah lahir, silakan saja mau minum seberapa banyak anda mau tidak akan ada masalah.
Mohon disebarluaskan informasi ini, saya dan anda semua mempunyai tanggung jawab untuk menyampaikan informasi ini kepada siapa pun karena informasi ini bisa `menyelamatkan` nyawa seseorang. Bookmark and Share

Read Full Post »


……..

Aleta, wanita yang berusia 57 tahun dan hamil


Banyak muncul pernyataan baik dari pasien maupun dari masyarakat, `Wah udah tua, dok. Ga mau hamil, takut nanti anaknya cacat` atau `Udah ah, udah tua, jadi ga berani hamil lagi`. Tentu kita harus mengkaji hal ini lebih jauh lagi, atau kita sekadar mengiyakan saja hal tersebut???

Sebelum menjawab hal tersebut, mari kita menoleh beberapa kasus yang bisa kita jadikan contoh. Frances Harris, seorang ibu dari Georgia (US), telah melahirkan anaknya pasa usia 59 tahun. Kemudian Aleta St. James telah melahirkan pada usia 57 tahun di RS Mount Sinai, New York. Jangan keburu heran dan takjub, karena itu ternyata belum seberapa dibandingkan Elizabeth Adeney dari Suffolk (UK) yang bersama Adriana Iliescu dan Omkari Panwar tercatat sebagai ibu yang melahirkan anaknya di atas usia 60!!!!

Jadi bagaimana nih?? Kok kayaknya tidak terbukti yah ketakutan wanita yang sudah `berumur` untuk hamil lagi?? Dari pengalaman saya sehari-hari memang banyak juga wanita yang hamil pada usia 35 tahun ke atas. `Rekor` usia pasien saya melahirkan adalah seorang ibu dari Bangkinang berusia 45 tahun 4 bulan yang melahirkan anak pertama dan lahir secara spontan dan sehat!!
oh ya terakhir rekor bertambah, salah satu pasien saya melahirkan di usia 50 tahun dan kala itu dimuat di majalah Kartini plus saya ikut nampang disitu.

Jadi bagaimana nih sikap kita atas pernyataan `Wah udah tua, dok. Ga mau hamil, takut nanti anaknya cacat` atau `Udah ah, udah tua, jadi ga berani hamil lagi`? Hmm….saya sebenarnya tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Kenapa ya kira-kira?? Yang saya tidak setujui bukan karena tidak mau hamil lagi, tapi lebih ke ALASAN tidak mau hamil lagi. Kalau bilang tidak mau hamil lagi karena sudah merasa cukup, tentu YES, saya setuju. Tapi kalau alasannya takut cacat, atau takut bahaya tentu NO, saya tidak setuju.

Kenapa sih alasannya tidak setuju?? Alasannya adalah, karena mereka sebenarnya PENGEN hamil lagi, hanya TIDAK BERUSAHA!! Kita sebagai mahluk yang percaya Tuhan, tentu wajib berusaha bila kita mempunyai keinginan, tul gak?? Masa nyerah segitu gampangnya tanpa perlawanan…

Usaha apa sih yang harus dilakukan?? Good question brother and sister…Usaha yang harus dijalankan antara lain adalah:
1. Melakukan pemeriksaan atau skrining awal
Pemeriksaan meliputi kondisi umum apakah sehat atau tidak, jantung oke atau gak, ada tekanan darah tinggi atau tidak, penyakit kencing manis, tiroid, dll. Kalau pun ada, tentu perlu ditangani dulu kondisi tersebut dan bisa terkendali atau tidak. Ok taruh lah aman ga ada masalah, bole hamil dong?? Eit, tunggu dulu..lihat hal berikutnya.
2. Tinggal tidak terpencil dan sanggup periksa rutin ke dokter kandungan
Ini juga poin yang sangat penting lho. Coba bayangin kalo sang ibu lulus poin pertama, tapi tinggal di pucuk gunung yang jarak terdekat ke RS adalah 15 jam perjalanan…wuiih. Atau misalnya tinggalnya di kota tapi ga mau periksa ke spesialis dan malah periksa ke dukun..Itu kembali namanya manusia yang kurang usaha, ya ga?? Kalau sanggup, maka lulus poin kedua..so lanjut poin 3.
3. Sanggup melahirkan di RS atau dengan pengawasan dokter spesialis kandungan
Hal ini jelas untuk memperkecil resiko yang ada dibandingkan bila pertolongan dilakukan oleh bidan apalagi traditional birth attendant (red:keren yah, padahal yg dimaksud adalah dukun beranak).

Nah, kalo kira-kira sanggup memenuhi tiga syarat tersebut diatas, maka bagi ibu2 yang berumur diatas 35 tahun, 40 tahun, atau 45 tahun dan masih ingin menambah anak…..silakan saja bu…Jangan membatasi diri, karena itu adalah hak ibu, tp ingat….penuhi ketiga poin tsb diatas.

Mau tahu rahasia ga?? Stttt……usia ibu saya waktu melahirkan saya baru 42 tahun lho….
Bookmark and Share
………

Read Full Post »